Rabu, 01 April 2015

Perbedaan Kepemimpinan Transaksional dan Kepemimpinan Transformasional

TUGAS KEPEMIMPINAN
Perbedaan Kepemimpina Transaksional dan Kepemimpinan Transformasional”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan


Dosen pembimbing:
Drs. Imas Maesaroh, Dip,I.M.Lib.,Ph,D.
Oleh :
Syafa’atus Sholihah
(B74213065)
JURUSAN MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014
Kepemimpinan Transformasional.
Kepemimpinan Transformasional memiliki pengertian kepemimpinan yang bertujuan untuk perubahan. Sesuai dengan natur kepemimpinan yaitu adanya pergerakan untuk mencapai tujuan, maka tujuan yang dimaksud disini adalah perubahan. Perubahan yang diasumsikan sebagai perubahan ke arah yang lebih baik, menantang status quo, dan aktif.
Kepemimpinan Transformasional memiliki empat faktor yang bisa disebut 41, yaitu:
·         Karisma dan idealisme (idealize influence)- yang dimiliki pemimpin
·         Motivasi inspirasional (inspirational motivation)- dari pemimpin kepada pengikut
·         Stimulasi intelektual(intellectual motivation)-dari pemimpin kepada pengikut
·         Perhatian pada individu (individualized consideration)- dari pemimpin agar pengikutnya bertumbuh
Istilah Transformational Leadership dimunculkan pertama kali tahun 1973 oleh Downton. Kemudian James McGrefor Burns, seorang sosiolog politik, menulis dalam buku leadership di tahun 1978 bahwa seorang pemimpin menangkap motivasi para pengikutnya dengan tujuan untuk mencapai tujuan bersama. Burns membedakan antara kepemimpinan dengan pemaksaan, karena adanya keinginan dan pengikut yang juga harus dipenuhi.
Pemimpin pemimpin transaksional mengklarfikasikan peran dan persyaratan-persyaratan tugas pada bawahan, mengawali strktur, memberikan penghargaan penghargan yang sepantasnya, dan berusaha untuk penuh perhatian dan mkemenuhi kebutuhan para bawahan. Kemampuan pemimpin transaksional untuk memuaskan para bawahan dapat meningkatkan produktivitas. Pemimpin transaksional unggul dalam fungsi-fungsi manajeman, mereka adalah pemimpin-pemimpin yang suka bekerja keras, toleran, dan adil. Mereka berusaha mempertahankan segalanya berjalan dengan lancer dan efisien. Pemimpin-pemimpin transaksional sering menekankan aspek-aspek kinerja yang tidak menunjuk pada seseorang, seperti rencana, jadwal, dan anggaran. Mereka memiliki rasa komitmen terhadap organisasi dan menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai organisasional. Kepemimpinan transaksional penting bagi semua organisasi, tetapi mengawali perubahan membutuhkan pendekatan yang berada.
Ciri kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan Transformasional memiliki cirri memperhatikan perkembangan dan perubahan prestasi dari para pengikutnya, apakah menjadi semakin baik menurut criteria organisasi atau tidak.
Pemimpin membangun kepercayaan serta mendukung pengikut untuk mengekspresikan segenap potensi yang ada do dalam dirinya. Tujuan  yang hendak dicapai antara pemimpin dan pengikut dan atau mirip, dan berjalan dengan sinkron.
ü  Di dalam kepemimpinan Transformasional ada beberapa unsur, yaitu:
Unsur pemimpin
·         Pemimpin memiliki karisma dimata pengikut
·         Pemimpin memiliki visi atau idealisme yang sesuai dengan harapan pengikut
·         Pemimpin mampu memberikan pengaruh kepada pengikut

ü  Unsur Pengikut
·         Pengikut memiliki inspirasi dan dirinya dan memandang pemimpin mampu membawanya untuk mewujudkan inspirasi tersebut
·         Pengikut memiliki motivasi dan pemimpin menangkap motivasi tersebut untuk diarahkan menjadi tujuan bersama
ü  Unsur Kerjasama
·         Didalam melaksanakan pekerjaannya, pemimpin mampu merangsang atau memicu kreatifitas intelektual dari para pengikut
ü  Unsur Keputusan
·         Didalam kerjasama transformasional, pengikut bebas mengambil keputusan dan bukan karena ada tekanan
Komponen penting dalam kepemimpinan transformasional adalah karisma dalam diri pemimpin dimata pengikutnya. Apabila diartikan secara langsung, pemimpin yang berkarisma adalah pemimpin yang dianggap memiliki anugrah dari Tuhan


Kepemimpinan Transfromasional memiliki akar yang sama dengan kepemimpinan karismatik. Berikut ini beberapa definisi dari pemimpin atau Kepemimpinan Karismatik:
a.       Kepemimpinan oleh seseorang yang memi8liki sifat yang baik atau bijak melebihi orang-orang kebanyakan
b.      Pemimpin yang disegani karena dapat dijadikan penutan atas kebaikannya, kesucian hidupnya, kepahlawanannya, dan idealismenya
c.       Pemimpin yang mendapat ilham atau semacam wahyu supernatural
d.      Kepemimpinan yang membawa perubahan besar dalam kehidupan atau mempengaruhi kehidupan para pengikutnya
e.       Kepemimpinan yang mampu menarik perhatian orang banyak karena dirasakan manfaatnya
f.       Kemampuan pemimpin memberikan pertimbangan-pertimbangan yang bijak, inspiratif, dan memberikan rangsangan intelektual bagi para pengikutnya
Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang bersifat kontraktual antara pemimpin dan pengikutnya. Pemimpin membutuhkan pengikut dan menawarkan sesuatu sebagai penukar loyalitas pengikut. Pengikut mau bekerja sama dikarenakan ada hal hal yang ia kejar sebagai reward. Sementara itu, yang dikerjakan mungkin bukan tujuan pribadinya, melainkan merupakan tujuan sang pemimpin.
Didalam kepemimpinan transksional, terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
·         Unsur kerja sama antara pengikut dan pemimpin yang bersifat kontraktual
·         Unsur prestasi yang terukur
·         Unsur reward atau upah yang dipertukarkan dengan loyalitas.
Dibandingkan dengan kepemimpinan trasformasional, banyak yang menganggap pola kepemimpinan transaksional ini teras sedikit mengandung unsur jual beli dan merupakan sesuatu yang agak bernuansa komersial, namun sesungguhnya tidaklah demikian, kepemimpinan transaksional haruslah dipandang dari sisi ilmu dan sudut pandang intelektual yang netral. Apabila tidak, kita akan terjebak dalam situasi perdebatan yang tidak perlu tentan motivasi, komersialisme, dan masalah istilah.
Pada kepemimpina transaksional, seorang pemimpin tidak perlu memiliki figure yang sempurna seperti pada kepemimpinan karismatik. Pemimpin tersebut juga tidak perlu memiliki superioritas dalam bidang tertentu, seperti yang terdapat pada kepemimpinan transformasional.
Kepemimpinan trasaksional juga tidak selalu terkait dengan uang didalam hubungan kontraktualnya. Meskipun ada ciri reward yang dimaksud tidaklah selalu berupa uang atau hal-hal komersial semata.
System kepemimpinan transaksional juga memudahkan system manajemen modern. Dimana tidak harus anak dari pemilik perusahaan yang melanjutkan kepemimpinan perusahaan didalam oleh orang tuanya. Keuntungan dari system ini adalah bahwa sang anak bisa memilih untuk meneruskan usaha ayahnya atau menyerahkan usaha tersebut untuk dikelola oleh orang yang professional dan membuat bisnis yang lain tanpa kehlangan haknya atas perusahaan sang ayah.
Kepemimpina transaksional memiliki dua faktor:
1.      Contingent reward (reward atau hadiah yang diberikan atau yang dijanjikan)
Continguent reward merupakan suatu value atau nilai yang dijanjikan kepada pengikut. Hal itu bisa berupa apa saja yang dipertukarkan dengan apa yang bisa diberikan oleh pengikut. Continguent reward dapat berupa upah, gaji, kedudukan, ilmu, atau apapun yang dianggap berharga oleh pengikut, sebagai bayaran dari loyalist dan pengikutannya
2.      Management by Exception-MbE (Manajemen yang memisahkan kesalahan)
a)      MbE-A: Management by Exceeption Active
Dlam manajemen ini, serang asisten aktif mencari atau menangkap kesalahan-kesalahan yang terjadi didalam divisinya, untuk kemudian diperbaiki secara terus menerus.



b)      MbE-P: Management b Exception Passive.
Didalam manajemen ini, seorang atasan hanya memberikan standar-standar tertentu untuk diraih oleh pelaksan atau anak buahnya, atasan ini kemudian memberikan penilaian dengan atau tanpa mengkomunikasikannya dengan  si pelaksana. Hasil penelitian tersebutlah yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan baik atau tidaknya kinerja dari si anak buah tersebut.

















Perbedaan Kepemimpinan Transksional dan Kepemimpinan Transformasional.
Kepemimpinan Transaksional.
1)      Tidak ada ciri fisik untuk kepemimpinan transaksional
2)      Pemimpin mengklarifikasikan peran dan segala persyaratan pada bawahan
3)      Pemimpin memberikan penghargaan terhadap bawahan untuk meningkatkan produktfitas
4)      Pemimpin lebih unggul dalam hal manajemen
5)      Pemimpin suka bekerja keras, toleran, dan adil
6)      Pemimpn bersifat kontraktual, yaitu pemimpin bekerja sama dengan bawahan
7)      Reward yang ditukarikan pemimpin dengan loyalitas
8)      Seorang pemimpin tidak perlu memiliki figure yang sempurna
9)      Sistem kepemimpinan transaksional lebih memudahkan system manajemen modern
Kepemimpinan Transformasional.
1)      Pemimpin memiliki ciri karisma dan idealis di mata bawahan yang harus terus dijaga
2)      Pemimpin sebagai motivasi inspirasional. Ini dilakukan oleh seorang pemimpin pada bawahannya
3)      Pemimpin cenderung lebih perhatian pada individu (bawahan)
4)      Pemimpn mampu memberikan pengaruh pada bawahan
5)      Pemimpin lebih memperhatikan perkembangan dan perubahan prestasi dari para bawahannya
6)      Pemimpin bertugas sebagai pembangun kepercayaan bawahan serta mendukungnya secara penuh untuk mengekspresikan segenap potensi yang dimiliki oleh bawahannya
7)      Pemimpin bersifat inovasi dan perubahan dengan menghargai kebutuhan dan perhatian para bawahan
8)      Pemimpin bersikap lebih akrab terhadap bawahan dengan membantu mereka menyelesaikan tugas-tugas mereka
9)      Pemimpin mampu menciptakan perubahan yang signifikan dalam diri para bawahannya dan dalam organisasi tersebut
10)  Seorang pemimpin perlu memiliki superioritas dalam bidang tertentu

11)  Pemimpin lebih focus pada kualitas yang tidak nyata, seperti visi, nilai-nilai, dll

2 komentar: