Selasa, 31 Maret 2015

Jumlah pengangguran terbuka kaitannya degan tingkat penghasilan rata-rata penduduk

Jumlah Pengangguran Terbuka Kaitannya dengan Tingkat Penghasilan Rata Rata Penduduk
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Makro

Dosen :
Ali Arifin
Nama :
Syafa’atus Sholihah
Wahana Wirawan

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH DAN
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
TAHUN 2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2014 mencapai 7,2 juta, tentu ini juga sangat berpangaruh terhadap tingkat penghasilan rata-rata penduduk. Hal ini membuat para pekerja kewalahan karena harus mencukupi kebutuhan dari anggota keluarganya yang termasuk dalam daftar pengangguran terbuka. Hal ini bukan hanya terjadi karena faktor pelajar atau mahasiswa yang belum bekerja tapi juga karena sarjanawan yang belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, selain itu tingkat pendidikan yang rendah juga akan berpengaruh terhadap pengangguran terbuka. Hal ini juga akan menjadi keluhan bagi para pekerja karena penghasilan yang ia dapatkan tidak memadai jika dibandingkan dengan kebutuhan keluarga.
Besarnya angka pengangguran terbuka mempunyai implikasi sosial yang luas karena mereka yang tidak bekerja tidak mempunyai pendapatan. Semakin tinggi angka pengangguran terbuka maka akan semakin besar potensi kerawanan sisial yang ditimbulkannya. Contoh kriminalitas. Sebaliknya semakin rendah angka pengangguran terbuka maka semakin stabil kondisi social dalam masyarakat.

B.     Rumusan Masalah
§  Apa yang di maksud dengan pengangguran terbuka dan ruang lingkupnya?
§  Apa yang dimaksud dengan Pengangguran Per Kapita dan ruang lingkupnya?
§  Bagaimana hubungan antara jumlah pengangguran terbuka dengan tingkat penghasilan per kapita penduduk?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan sehingga tidak mendapatkan penghasilan. Pengangguran ini terjadi karena angkatan kerja tersebut belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal atau dikarenakan faktor malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.
Contoh : Seorang lulusan S1 mesin tapi tidak memperoleh pekerjaan karena lapangan yang belum tersedia sesuai dengan kualifikasinya.
Pengangguran terbuka tercipta sebagai akibat lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai akibat dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Efek dalam keadaan ini didalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka tidak melakukan suatu pekerjaan, jadi mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu dan oleh karenanya dinamakan pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka dapat pula wujud sebagai akibat dari kegiatan ekonomi yang menurun , dari kemajuan teknologi yang mengurangi pengangguran tenaga kerja atau usaha sebagai akibat dari kemunduran perkembangan suatu industri (sukirno,2004)
Rumus menghitung pengangguran terbuka :
TPT = Pencari Kerja / Angkata Kerja x 100%

Jenis-jenis pengangguran terbuka :
a.         Pengangguran Friksional
Pengangguran yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika ekonomi.
Cara mengatasinya adalah dengan menarik investor baru dengan cara deregulasi dan debiokratisasi serta memberikan bantuan pinjaman lunak dan bantuan lain untuk memacu kehidupan industry kecil
b.        Pengangguran Musiman
Pengangguran yang terjadi karena pergantian musm sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di beberapa industri seperti sekitar pertanian.
Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pelatihan ketrampilan lain selain bidang yang sudah digeluti serta menginformasikan lowongan kerja yang ada disektor lain kepada masyarakat.
c.         Pengangguran Konjungtural
Pengangguran yang terjadi karena berkurangnya permintaan barang dan jasa.
Cara mengatasinya adalah dengan cara meningkatkan daya beli masyarakat dan mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi.
d.        Pengangguran struktural
Pengangguran yang muncul akibat perubahan struktur ekonomi.
Cara mengatasi pengangguran ini adalah dengan menyediakan lapangan kerja, mengadakan pelatihan tenaga kerja, dan menarik investor.
e.         Pengangguran Sukarela`
Pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang sesunggunya masih dapat bekerja tetapi dengan sukarela dan tidak mau bekerja karena mungkin sudah cukup dengan kekayaan yang dimiliki
f.         Pengangguran Deflasioner
Pengangguran yang disebabkan karena lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja
Cara mengatasinya adalah dengan pelatihan tenaga kerja dan menarik investor baru.
g.        Pengangguran Teknologi
Pengangguran yang disebabkan karena kemajuan teknologi yakni pergantian tenaga manusia menjadi  tenaga mesin.
Cara mengatasi pengangguran ini adalah dengan pengenalan teknologi yang ada sejak usia dini pelatihan tenaga pendidik untuk menguasai teknologi baru yang harus disampaikan pada anak.

B.     Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk disuatu Negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga mereflesikan PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara. Semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur Negara tersebut.
Pendapatan per kapita dihitung berdasarkan pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2014 versi Badan Pusat Statistik adalah 35000.

Manfaat dari perhitungan pendapatan per kapita adalah :
1)        Pendapatan per kapita menjadi indikator standar hidup atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun
2)        Pendapatan per kapita dapat menjadi perbandingan tingkat kesejahteraan dan standar hidup antarnegara
3)        Pendapatan per kapita dapat menjadi pedoman kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintah
Kegunaan dari perhitungan pendapatan per kapita yaitu sebagai berikut:
1)        Untuk mengetahui perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu Negara dan dari tahun ke tahun.
2)        Untuk mengetahui data-data perbandingan tingkat kesejahteraan penduduk suatu Negara dengan Negara lain.
3)        Sebagai pedoman pengambilan kebijakan dalam bidang ekonomi.
4)        Sebagai bahan perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang.
5)        Untuk membandingkan standar hidup berapa Negara dalam kelompok rendah, menengah, dan tinggi.

C.     Hubungan antara jumlah pengangguran terbuka dengan tingkat pendapatan per kapita penduduk
Banyaknya pengangguran terbuka sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan per kapita penduduk. Hal ini dikarenakan orang yang tercatat dalam pengangguran terbuka sama sekali tidak memiliki pekerjaan, ia selalu mengalami pengeluaran kebutuhan akan tetapi tidak ada pemasukan sama sekali. Jelas ini dapat mengurangi pendapatan perkapita setiap penduduk. Pengangguran merupakan pemborosan yang sangat luar biasa, karena mereka dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan makanan, pakaian dan kebutuhan-kebutuhan yang lainnya tetapi mereka tidak berpenghasilan.
Masalah pengangguran merupakan hal yang krusial dalam perekonomian keluarga, ini lebih spesifiknya perndapatan per kapita penduduk. Untuk mengetahui kenapa pengangguran terbuka menjadi hal yang krusial, kita harus mengerti terlebih dahulu hubungan antara jumlah pengangguran dan pendaptan per kapita penduduk. Banyaknya pengangguran terbuka akan mempengaruhi jumlah pendapatan per kapita, karena pendapatan per kapita dihitung dari jumlah pendapatan penduduk dibagi jumlah penduduk.
Rumus perhitungan pendapatan per kapita:
Pendapatan per kapita =   Jumlah pendapatan
                                                       Jumlah penduduk
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian  karena dengan adanya pengangguran, produktifitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah social lainnya. Ketiadaan pendapatan menyebabkan pengangguran harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Akibat jangka panjang dari pengangguran terbuka ini adalah menurunnya pendapatan perkapita suatu masyarakat.
Penyebab terjadinya pengangguran terbuka ialah karena apabila terdapat tenaga kerja yang berasal dari keluarga yang berpenghasilan menengah kebawah yang kecenderung memiliki kendala dalam memenuhi kebutuhan untuk menyekolahkan, dan membiayai anaknya, sedangkan salah satu persyaratan yang diminta oleh suatu perusahaan untuk mempekerjakan karyawan adalah berpendidikan dan memiliki keahlian khusus. Hal ini lah yang terkadang tidak dimiliki oleh pengangguran terbuka yang menyebabkan ia harus kehilangan kesempatan kerja.
  
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengangguran terbuka amat sangatlah berpengaruh terhadap pendapatan perkapita setiap penduduk. Missal: seorang mahasiswa adalah termasuk pengangguran terbuka, karena ia sudah memasuki usia produktif kerja akan tetapi belum bekerja karena alasan-alasan tertentu. Sedangkan seorang mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri selalu membutuhkan pengeluaran untuk biaya kuliah, dan lain lain. Tentu ini sangatlah berpengaruh terhadap pendapatan perkapita yang diperoleh oleh tulang punggung dari keluarganya, karena banyaknya tanggungan dirumah yang harus dipenuhi sedangkan yang produktif bekerja hanya satu orang saja.
Hal inilah yang menyebabkan Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian. Karena dengan adanya pengangguran, produktifitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah social lainnya. Ketiadaan pendapatan menyebabkan pengangguran harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Akibat jangka panjang dari pengangguran terbuka ini adalah menurunnya pendapatan perkapita suatu masyarakat. Jadi pada intinya pendapatan perkapita sangatlah berpengaruh terhadap jumlah pengangguran terbuka.

Daftar Pustaka

Manning, Chris dan Effendi, Tadjuddin Noer. 1998. Urbanisasi, Pengangguran Dan Sector Informal di Kota. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Arsyad, Lincoln. 2010. Masalah Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia. Yogyakarta: AMP YKPN
Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Edisi 1. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi 3. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada